Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Ingin Cepat Kaya? Kerja, Jangan Judi - Kumpulan Informasi Teknologi Hari ini, Setiap Hari Pukul 16.00 WIB
    Home Berita Featured Keamanan Digital VIDA

    Marak Isu Kebocoran 16 Miliar Password, VIDA Ajak Beralih ke Otentikasi Tanpa Password | Sindonews

    6 min read

     

    Marak Isu Kebocoran 16 Miliar Password, VIDA Ajak Beralih ke Otentikasi Tanpa Password | Halaman Lengkap

    logo-apps-sindo

    Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

    Jum'at, 04 Juli 2025 - 16:45 WIB

    Marak Isu Kebocoran...

    Founder dan Group CEO VIDA Niki Luhur. Foto/Dok. SindoNews

    JAKARTA 

    - Baru-baru ini masyarakat dikejutkan laporan Cybernews mengenai kebocoran 16 miliar

     password 

    . Angka tersebut melampaui rekor Compilation of Many Breaches (COMB) dengan 10 miliar kredensial pada Juli 2024. Meski tidak berasal dari insiden kebocoran baru, penyedia solusi identitas digital VIDA menilai bahwa fenomena ini tetap menjadi pengingat pentingnya

     perlindungan data pribadi 

    di era serba digital.

    Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur mengatakan, Kredensial adalah lapisan pertama yang harus dilindungi. Sayangnya, banyak pengguna belum menyadari bahwa kebocoran sekecil apa pun dapat membuka celah bagi serangan siber yang merugikan secara finansial maupun emosional. ”Menanggapi hal ini, VIDA senantiasa berkomitmen mendampingi pelaku usaha dan masyarakat dalam memberi perlindungan identitas digital,” katanya dalam siaran pers, Jumat(4/7/2025). Baca juga: 10 Miliar Kata Sandi Bocor, Ini 7 Cara untuk Mencegah Data Tetap Aman

    Penggunaan password secara kurang bijak turut berkontribusi pada meningkatnya intensitas serangan penipuan digital, seperti phishing dan social engineering. Data dari VIDA mengungkap fakta yang mengkhawatirkan: 64% orang masih mendaur ulang password, dan 80% kebocoran data berawal dari password yang lemah, digunakan ulang, atau dicuri.

    Pada 2024, “123456” dan “password” masih menduduki peringkat teratas sebagai password yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Lebih dari itu, password dengan delapan karakter kini dapat dipatahkan dalam waktu kurang dari satu detik.

    Dampak dari lemahnya perlindungan kredensial pun tercermin jelas dalam maraknya kasus penipuan digital yang terus meningkat. Dalam kurun waktu November 2024 hingga Mei 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Indonesia Anti-Scam Center (IASC) menerima 135.397 laporan kasus penipuan digital di sektor keuangan, dengan total kerugian yang dilaporkan mencapai Rp2,6 triliun.

    Melihat data tersebut, VIDA mendorong masyarakat untuk lebih waspada dalam menjaga keamanan digital, dimulai dari pemilihan dan pengelolaan password yang tepat. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol dengan panjang minimal 24 karakter, ubah setiap 90 hari, dan hindari penggunaan password yang sama di berbagai akun.

    Lapisan perlindungan tambahan juga dapat diperkuat dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) pada aplikasi dan perangkat. Sebagai bagian dari komitmennya dalam membangun ekosistem digital yang lebih aman, VIDA tidak hanya fokus pada peningkatan awareness konsumen terhadap keamanan digital, tetapi juga mengedepankan pendekatan menyeluruh yang mencakup penyediaan solusi teknologi bagi pelaku industri.

    Salah satunya melalui VIDA FaceToken, teknologi berbasis biometrik yang menggabungkan face matching, liveness detection, dan device authentication dalam satu proses yang aman dan seamless. Teknologi ini memastikan hanya pengguna asli yang dapat mengakses akun atau melakukan transaksi, serta memberikan perlindungan. Berbeda dengan password yang rentan terhadap phishing, FaceToken tidak memerlukan kode atau informasi yang mudah disadap, sehingga lebih tahan terhadap manipulasi seperti social engineering.

    Keamanan dari inovasi FaceToken telah teruji dan mendapat sertifikasi iBeta Level 2 untuk teknologi liveness detection, menjadikan VIDA sebagai penyedia identitas digital pertama di Indonesia yang meraih pengakuan ini. Capaian ini menegaskan komitmen VIDA dalam menghadirkan solusi keamanan digital berstandar global untuk menjawab tantangan dunia siber yang terus berkembang. Baca juga: Meningkatkan Kepatuhan dan Kepercayaan dalam Pengelolaan Data Pribadi

    Tak berhenti di sana, VIDA juga menghadirkan VIDA PhoneToken, teknologi autentikasi berbasis perangkat yang memanfaatkan Public Key Infrastructure (PKI) untuk menjamin keaslian transaksi digital. Setiap perangkat dikaitkan langsung dengan identitas pengguna, memastikan hanya perangkat terdaftar yang dapat digunakan untuk login atau transaksi.

    Dengan metode ini, proses autentikasi tidak lagi bergantung pada OTP berbasis SMS yang rawan disadap melalui fake BTS atau SIM swap fraud. Kombinasi VIDA PhoneToken dan FaceToken menghadirkan perlindungan berlapis. Jika perangkat dicuri, seluruh akses tetap membutuhkan verifikasi biometrik, sehingga data dan transaksi tetap aman.

    (poe)

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    Iklan - Scroll untuk melanjutkan

    wa-channel

    Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

    Follow

    Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

     Klik Disini 

    untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

    Infografis

    Head to Head Indonesia...

    Head to Head Indonesia vs China: 38 Tahun Tanpa Kemenangan

    Komentar
    Additional JS