Cara Aman Hindari Penipuan Digital Bermodus Minta OTP - SindoNews
1 min read
Cara Aman Hindari Penipuan Digital Bermodus Minta OTP
Senin, 03 November 2025 - 07:19 WIB
A
A
A
JAKARTA - Modus penipuan digital kini makin beragam seiring meningkatnya aktivitas daring masyarakat.
Kasus fake call, phishing, dan social engineering marak memanfaatkan kelengahan pengguna. Kondisi ini menandakan literasi keamanan siber publik masih rendah.
Kasus fake call, phishing, dan social engineering marak memanfaatkan kelengahan pengguna. Kondisi ini menandakan literasi keamanan siber publik masih rendah.
Kolaborasi otoritas, penyedia layanan, dan edukasi publik dibutuhkan untuk menekan ancaman tersebut.
GHO Cyber Security and Fraud Management Finnet Indonesia, Sudhista Febriawan Wira Pratama menegaskan pelaku penipuan digital umumnya tergesa-gesa dan menjanjikan imbalan.
Mereka kerap meminta data sensitif seperti one time password (OTP) atau personal identification number (PIN). "Jangan pernah klik tautan mencurigakan atau bagikan OTP," ujarnya. Sudhista menekankan pentingnya hanya menginstal aplikasi dari sumber resmi.
Sudhista menjelaskan sistem keamanan digital Finnet telah dirancang berlapis. Mekanismenya mencakup deteksi penipuan, perlindungan data, dan pemantauan waktu nyata.
Namun, banyak penipuan terjadi bukan karena sistem lemah, melainkan karena manipulasi sosial. Pelaku menargetkan pengguna yang mudah percaya melalui komunikasi pribadi.
Sistem keamanan sebenarnya mampu mendeteksi anomali transaksi secara cepat. Tetapi, kata Sudhista, sistem tidak dapat mencegah pengguna memberikan data pribadi kepada pelaku. "Teknologi hanya efektif bila didukung kesadaran pengguna," ujarnya.
Pencegahan terbaik adalah sinergi antara sistem canggih dan perilaku digital yang waspada.
Untuk pengguna layanan pembayaran digital, Sudhista menyarankan berhati-hati terhadap panggilan palsu. Jangan pernah menyebutkan OTP, PIN, atau data pribadi melalui telepon.
"Jika menerima panggilan mencurigakan, segera tutup dan hubungi call center resmi," katanya. Langkah ini dapat mencegah pencurian data secara real-time.
Sudhista juga mengimbau masyarakat tidak mengklik tautan dari pesan pribadi. Ia menyarankan menghapus pesan mencurigakan dan melaporkannya sebagai spam. "Mari jadi generasi yang tahan tipu digital," ujarnya.
Menurutnya, keamanan digital adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya penyedia layanan.
More
(wbs)