Indosat Kerjasama dengan Google Cloud, Sasar 60 Juta UMKM
CNN Indonesia4-5 minutes 2/7/2022Indosat sedang merancang platform bersama Google Cloud untuk membantu UMKM (Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia --
Enam puluh juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diklaim akan terfasilitasi oleh produk digital Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang bekerja sama dengan Google Cloud.
"Indosat Business melakukan pengembangan inovasi teknologi digital berbasis IoT (Internet of Things), Advanced Data Analytics, serta Cloud and Collaboration Tools untuk mendukung transformasi digital untuk korporasi, UMKM, pendidikan, dan pemerintahan," ujar Bayu Hanantasena, Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison di kantor IOH, Jakarta, Kamis (30/6).
"Kolaborasi dengan Google ini juga sejalan dengan misi IOH dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia," imbuhnya.
UMKM menjadi salah satu sasaran dalam produk digital yang akan dihadirkan IOH Business dan Google Cloud.
SVP-Head of Marketing & Channel Management IOH Linggajaya Budiman menyebut ada 60 juta UMKM yang berkontribusi pada 75 persen pendapatan domestik bruto (PDB) negara. Namun, dari angka tersebut hanya sekitar 12 juta atau seperlimanya yang terpapar digitalisasi.
"Ada 60 juta UMKM di Indonesia, saat ini hanya 12 juta yang terekspos teknologi informasi," katanya dalam acara yang sama.
Dengan demikian, masih ada potensi besar untuk mengembangkan digitalisasi untuk UMKM. Pasalnya, digitalisasi dapat memberikan banyak dampak baik bagi usaha mereka.
Untuk membantu para UMKM ini, IOH Business dan Google Cloud akan menghadirkan One Stop Digital Business Ecosystem, sebuah platform digital untuk menghubungkan dan memberdayakan para pelaku bisnis, termasuk UMKM di Indonesia.
Platform ini memungkinkan pelanggan mendapatkan kemudahan untuk menjalankan bisnis dengan aplikasi digital, menjangkau calon pelanggan secara luas serta kemudahan transaksi.
Meski demikian, platform ini masih dalam tahap pengembangan. Menurut Bayu, produk digital yang akan memfasilitasi UMKM dari berbagai jenis bisnis ini kemungkinan hadir pada kuartal empat tahun ini.
Selain produk digital untuk UMKM, IOH dan Google Cloud juga meluncurkan beberapa produk digital untuk enterprise dan pemerintahan, seperti Advanced Data Analytics, IoT and AI (Artificial Intelligence), serta Cloud and Collaboration Tools.
Di sisi lain, selama pandemi Covid-19 lalu berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, jumlah UMKM yang terdigitalisasi sepanjang pandemi mencapai 16,4 juta UMKM atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah terus mendorong tren digitalisasi UMKM dapat terus meluas untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
"Pemerintah berkolaborasi dengan berbagai platform digital untuk membantu UMKM mendapat manfaat optimal melalui digitalisasi," ujarnya Desember lalu.
Berdasarkan data World Bank, sekitar 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik. Adapun, menurut LPEM FEB UI dan Tokopedia, 2020, digitalisasi membuat 7 dari 10 pelaku usaha mengalami peningkatan volume penjualan.
Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan nilai transaksi produk kesehatan mencapai 154 persen, makanan minuman 106 persen, dan elektronik mencapai 24 persen.
(lom/lth)
Komentar
Posting Komentar