Jakarta, Beritasatu.com - Pemilik Twitter, Elon Musk, mengungkap kondisi keuangan perusahaan yang masih "berdarah-darah". Musk mengatakan arus kas Twitter tetap negatif karena penurunan pendapatan iklan hampir 50%, ditambah beban utang yang berat.

"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," tulis Musk di akun Twitter @elonmusk

Baca juga Elon Musk tidak berutang $500 juta ke karyawan Twitter - tek id

Setelah Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober 2023, Twitter menghadapi kekacauan selama berbulan-bulan, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan, kritik atas moderasi konten yang lemah, dan eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.

Perekrutan Musk atas Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di Comcast's NBCUniversal sebagai CEO, mengisyaratkan bahwa penjualan iklan tetap menjadi prioritas Twitter. Yaccarino mulai bekerja di Twitter pada awal Juni 2023.

Baca juga Tesla Diminta Bayar Pengacara Rp 117 T untuk Lawan Elon Musk - CNBC Indonesia

Bagi Hasil Iklan

Twitter juga baru saja meluncurkan program bagi hasil pendapatan iklan. Porgram ini diumumkan di tengah ramainya pemberitaan tentang kemunculan Threads yang menjadi pesaing besar Twitter.

Dilansir dari ghacks, program baru Twitter ini memungkinkan kreator konten memperoleh bagian dari pendapatan iklan yang dihasilkan dari iklan yang disajikan sebagai balasan atas tweet mereka. Namun, program ini hanya tersedia untuk pelanggan Twitter Blue.

Pembagian pendapatan iklan Twitter dimulai pada 13 Juli 2023. Putaran pertama pembayaran mencapai US$ 5 juta, dengan jumlah yang diterima oleh setiap pembuat konten bervariasi antara beberapa ribu dolar hingga hampir US$ 40.000.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini