Media Sosial, Internet,
Meta Sebar Akun Khusus Remaja ke Facebook dan Messenger Halaman all - Kompas
/data/photo/2025/01/22/6790305b7a35e.png)
KOMPAS.com - Meta kini memperluas kehadiran fitur Akun Remaja (Teens Accounts) ke media sosial buatannya. Fitur akun khusus remaja itu hadir di Facebook dan Messenger, setelah dirilis di Instagram beberapa waktu lalu.
Fitur Akun Remaja atau Teens Accounts ini dibuat untuk meningkatkan perlindungan bagi pengguna usia remaja dalam bermedia sosial.
Fitur ini dirancang untuk membatasi paparan terhadap konten yang tidak pantas serta mencegah interaksi yang tidak diinginkan, khususnya yang berusia di bawah 18 tahun.
Dilansir dari laman resmi Meta, sistem ini secara otomatis mengaktifkan pengaturan ketat bagi pengguna berusia 13 hingga 15 tahun, termasuk pembatasan privasi dan komunikasi.
Tarif Resiprokal AS: Dampak pada Industri Otomotif Indonesia
Untuk diketahui, fitur Akun Remaja pertama kali diluncurkan di Instagram pada September 2024. Sejak saat itu, sedikitnya 54 juta akun telah dikategorikan sebagai Akun Remaja secara global (Data terbaru 8 April 2025).
Baca juga: Fitur Baru Instagram Reels, Video Bisa Dikebut seperti TikTok

Lihat Foto
Meta menyampaikan, sebanyak 97 persen pengguna usia 13–15 tahun tetap menggunakan pengaturan ketat yang ada di akun khusus remaja, tanpa mengubahnya.
Kini, fitur Akun Remaja mulai diluncurkan secara bertahap untuk pengguna Facebook dan Messenger di AS, Inggris, Australia, dan Kanada.
Meta berencana memperluas jangkauan ke negara lain dalam waktu dekat. Nantinya, remaja akan diberi notifikasi terlebih dahulu bahwa akun mereka akan diubah menjadi Akun Remaja.
Pada dasarnya, Akun Remaja di Facebook dan Messenger akan mengaktifkan perlindungan serupa, seperti membatasi konten yang tidak sesuai usia, dan membatasi siapa saja yang dapat menghubungi mereka.
Meta juga menyematkan fitur yang membantu para remaja mengatur waktu penggunaan aplikasi secara lebih bijak seperti pengingat waktu penggunaan dan notifikasi yang dibatasi di malam hari.
Fitur tambahan di Instagram

Lihat Foto
Selain perluasan ke Facebook dan Messenger, Meta juga menambah dua fitur baru di Instagram. Fitur ini ditujukan untuk remaja berusia di bawah 16 tahun.
Pertama, para pengguna yang masih berusia di bawah 16 tahun kini tidak dapat melakukan siaran langsung (Live) tanpa persetujuan orang tua.
Kedua, mereka juga memerlukan izin untuk menonaktifkan fitur penyamaran gambar yang mengandung unsur ketelanjangan (nudity) di Direct Message (DM).
Meta menyebut, seluruh fitur ini ditujukan untuk memberikan ketenangan bagi orang tua dalam memantau aktivitas anak mereka di media sosial.
Orang tua juga dapat memanfaatkan Family Center, yakni pusat kontrol terintegrasi yang berfungsi untuk mengawasi akun remaja secara langsung dari perangkat mereka.
Baca juga: Serial Film Adolescence Ungkap Sisi Gelap Media Sosial bagi Remaja

Lihat Foto
Respons dan kritik terhadap akun remaja Meta
Di sisi lain, sejumlah pihak mempertanyakan efektivitas fitur Akun Remaja yang diperkenalkan Meta pada September 2024.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Rabu (9/4/2025), Kepala eksekutif Molly Rose Foundation, Andy Burrows menyoroti minimnya transparansi Meta terkait efektivitas fitur ini.
Ia mempertanyakan jenis konten sensitif seperti apa yang benar-benar dibatasi dan mengkritik absennya pernyataan CEO Meta, Mark Zuckerberg, selama delapan bulan terakhir sejak peluncuran awal.
"Delapan bulan setelah Meta meluncurkan Akun Remaja di Instagram, Mark Zuckerberg belum memberikan tanggapan apa pun mengenai efektivitas tindakan ini dan bahkan konten sensitif apa saja yang ditanganinya," kata Andy Burrows.
Ia juga menambahkan bahwa "sangat menyedihkan" karena para orang tua masih belum mendapat kepastian apakah fitur ini benar-benar mencegah anak remaja dari konten berbahaya yang direkomendasikan algoritma.
Hal serupa disampaikan Kepala Kebijakan Keselamatan Anak Daring NSPCC, Matthew Sowemimo.
Ia menyebut perlindungan digital harus dikombinasikan dengan tindakan proaktif, sehingga konten berbahaya tidak menyebar luas di Instagram, Facebook, dan Messenger sejak awal.
Meski demikian, Prof. Sonia Livingstone dari Digital Futures for Children justru menilai perluasan Akun Remaja bisa menjadi langkah positif di tengah meningkatnya tuntutan dari orang tua dan anak untuk media sosial yang lebih sesuai usia.
Namun, ia mengatakan masih ada pertanyaan mengenai perlindungan perusahaan secara keseluruhan terhadap kaum muda dari bahaya daring. Termasuk soal dampak negatif dan praktik komersial berbasis data.
Sama halnya dengan CEO Battenhall, Drew Benvie juga menilai perluasan ini sebagai langkah maju. Menurut Benvie, perusahaan kini tak hanya bersaing menarik perhatian remaja. Tapi juga berlomba menciptakan ruang digital yang paling aman.
"Untuk pertama kalinya, media sosial besar bersaing untuk mendapatkan posisi kepemimpinan bukan untuk basis pengguna remaja yang paling terlibat, tetapi untuk yang paling aman," jelas Benvie.
Kendati begitu, ia tetap memperingatkan terkait adanya risiko, seperti halnya semua platform, bahwa remaja dapat "menemukan cara mengatasi pengaturan keamanan".
Pasalnya, sistem pengamanan saat ini masih bergantung pada kejujuran pengguna saat memasukkan usia saat membuat akun.
Baca juga: Akun Remaja Instagram Vs Akun Biasa, Apa Saja Bedanya?
Banyak anak bohongi usia
Temuan dari regulator media Inggris, Ofcom, menunjukkan bahwa 22 persen anak usia 8–17 tahun mengaku berbohong soal usia di media sosial.
Beberapa remaja juga mengungkapkan kepada BBC bahwa mereka masih bisa mengakali sistem verifikasi usia yang ada di berbagai platform.
Meta mengatakan, mulai 2024 mereka sudah memakai teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi remaja yang berbohong soal usia.
Meta juga memastikan akan terus menyempurnakan sistem perlindungan. Ini dilakukan agar keamanan tetap berjalan maksimal.
Meta juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan sistem perlindungan pada setiap platformnya. Ini dilakukan agar keamanan tetap berjalan maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar